Menurut Emilia E Achmadi, MS, RD. (sumber) sebagai ahli nutrisi dalam acara Rayakan World School Milk Day untuk Perbaikan Gizi Anak di SDN01 Menteng, Jakarta, Rabu (26/9/2012) dijelaskan mengenai urutan susu terbaik untuk dikonsumsi, yaitu:
- Air Susu Ibu (ASI). Ini merupakan susu yang secara alami diproduksi oleh manusia dan tentunya sangat sesuai dengan kebutuhan manusia. Namun susu ini hanya dapat dikonsumsi oleh bayi.
- Susu Murni Pasteurisasi. Susu murni ini sumbernya bisa bermacam-macam, baik dari sapi, kambing, kuda dan sejenisnya. Beberapa dari kita berpendapat bahwa susu dari hewan tidak baik dikonsumsi oleh manusia, yang paling aman dikonsumsi adalah yang berasal dari manusia itu sendiri. Namun tidak dipungkiri bahwa banyak manfaat yang kita peroleh dari susu murni, baik itu terkait kalsium maupun nilai gizi yang lain. Dengan catatan bahwa susu merupakan salah satu alternatif pelengkap dari makanan kita (ingat propaganda dulu 4 sehat 5 sempurna, susu merupakan bagian kelima yang menjadikan tambah sempurna).
- Susu UHT (Ultra High Temperature). Susu UHT merupakan susu murni yang dipanaskan pada suhu tinggi (berapa suhunya) dalam waktu singkat (berapa waktunya), sehingga bakteri-bakteri yang terkandung akan mati. Susu UHT ini umumnya tidak mempunyai pengawet, namun dapat bertahan pada suhu ruangan. Susu segar dan susu UHT tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi untuk anak dibawah 5 tahun, atau kalaupun ingin mengenalkan pada Anak harus dicoba dalam porsi yang sedikit dan bertambah secara bertahap. Emilia menjelaskan anak dibawah 1 tahun tidak disarankan minum susu murni, karena ada perbedaan bentuk protein di ASI dan protein susu murni. “Cobalah sedikit-sedikit, kalau reaksinya nggak baik seperti perut kembung, pupnya cair, ini tanda pencernaan anak nggak siap untuk konsumsi susu pasteurisasi. Tapi kalau anak kelihatan baik-baik saja maka pencernaannya baik dan bisa dilanjutkan. Jadi harus secara individu perhatikan reaksi anak.
- Susu Bubuk (formula). Susu bubuk (formula) sebenarnya berasal dari susu segar yang dikeringkan, yang umumnya menggunakan spray dryer atau roller dryer. Dalam pengolahan dari susu cair menjadi susu bubuk tersebut terjadi kerusakan protein sebesar 30%. Untuk meningkatkan nilai gizinya produsen akan menambahkan senyawa-senyawa yang disesuaikan dengan karakteristik peminum susu tersebut (bayi, anak-anak, dewasa, dsb). Keunggulan dari susu bubuk (formula) ini adalah usia susunya bisa menjadi lebih panjang.
- Susu Kental Manis. Emilia menjelaskan bahwa ini bisa dianggap tidak masuk dalam kategori susu karena susu kental manis memiliki kandungan lemak dan gula yang tinggi namun rendah protein dan kalsium, sehingga fungsi susu sebagai sumber protein dan kalsium tidak terpenuhi. Karena fungsinya tidak maksimal itulah, Emilia menyarankan mengganti susu kental manis dengan sumber protein lain seperti tempe maupun tahu.
Demikianlah beberapa referensi beberapa jenis susu berdasar pada kualitasnya. Tapi sepertinya masih ada yang kurang dan belum dibahas, namun kita cukup familiar terutama bagi kita yang memilih jalan vegetarian, yaitu Susu Kedelai. Kenapa susu kedelai tidak dimasukan dalam bahasan Ibu Emilia? Jawabannya sederhana, karena susu (kacang) kedelai tidak termasuk dalam kategori susu. Susu sendiri diartikan sebagai cairan yang hanya diproduksi oleh kelenjar susu pada mamalia termasuk manusia, sedangkan susu kedelai merupakan minuman yang dibuat dari sari kacang.
Nahhh rekan-rekan semua…kita sudah membaca mana susu yang mempunyai kualitas paling baik untuk dikonsumsi. Tentunya semua akan dikembalikan pada kebutuhan kita masing-masing mana yang akhirnya kita konsumsi. Pada intinya semakin alami makanan atau minuman yang kita konsumsi, maka akan semakin baik manfaat yang kita peroleh.
2 thoughts on “Memilih Jenis Susu yang paling baik dikonsumsi”