Pertanyaan menarik yang diajukan oleh Ibu-ibu mengenai “Apakah aman susu murni jika diberikan kepada balita maupun anak-anak?”. Kebetulan juga, ketika memulai terjun usaha susu, kami mendapat anugerah momongan. Tepat ketika lahir, kemudian kami memutuskan untuk fokus membuka usaha susu, sehingga kami dapat melakukan semacam eksperimen kecil mengenai bagaimana ketahanan anak (bayi) dalam menerima susu murni. Catatan : kami memberikan susu (murni) segar ketika anak sudah berusia diatas 12 bulan.
Usia 0 – 5 bulan. Anak kami mendapatkan asi ekslusif, yaaa…sebagai korban dari jargon-jargon pentingnya asi eksklusif buat anak dan kami mengamininya alias sependapat dengan jargon-argon tersebut. Kami berusaha sebaik mungkin baik melalui pengaturan pola makan untuk Ibu, maupun pemberian suplemen agar suplai Asi dapat lancar dan dapat memenuhi kebutuhan anak dengan maksimal.
Usia 6 – 12 bulan. Sebenarnya lewat usia 5 bulan, belum sampai 6 bulan, kami memutuskan mulai mengenakan MPASI kepada anak kami. Hal ini karena konsumsi Asinya semakin sering dan banyak, sedangkan si Ibu dengan segala aktifitasnya mulai kerepotan. Yang pertama kami kenalkan adalah buah-buahan (pepaya, pisang, buah naga, dsb) yang tidak terlalu kuat aroma maupun tekstur seratnya. Anak kami menikmati alternatif makanan tersebut. Khusus untuk pisang kami sempat menghentikan di awal-awal pemberian, karena begitu diberikan BAB anak menjadi keras. Setelah buah, kemudian biskuit bayi yang dicampur dengan Asi, lalu berangsur bubur dan sekarang sudah nasi seperti umumnya kami makan.
Usia 12 bulan keatas. Persis 1 hari setelah genap usia 1 tahun, kami mencoba mengenalkan susu (murni) tanpa gula & tanpa perasa pada anak, dosisi yang diberikan waktu itu adalah sekitar 100 ml (seukuran botol pigeon kecil). Diminum langsung habis, artinya secara rasa anak doyan :)). Kami mencoba mengamati reaksinya setelah diminum hingga paginya, setelah mandi dan BAB, ternyata reaksinya normal seperti biasanya. Ahhh lega…dan kami teruskan sampai sekarang, dengan dosis 150 ml diberikan 2 kali sehari pagi setelah makan dan sebelum tidur. Tetapi kami berikan susu (murni) segar tanpa gula & tanpa perasa. Terkadang kami juga mencampurkan dalam menu makanan atau camilannya.
Tips & Trik mengenalkan Susu (Murni) Segar kepada balita:
- Pastikan susu murni dan segar. Anda dapat memastikan pada Loper susu Anda atau langsung kepada peternak mengenai kemurniannya dan kapan susu tersebut diperah.
- Pastikan dimasak (pasteurisasi) dengan benar. Pasteurisasi ini merupakan tahap yang sangat penting karena tahap dimana bakteri jahat dieliminasi tapi tetap mempertahankan bakteri baik yang ada di dalam susu. Baca artikel cara memasak susu murni untuk mengetahui cara memasak susu dengan benar. Anda dapat membeli susu mentah dan memasak sendiri di rumah untuk memastikan hal ini. Untuk susu UHT pastikan tanggal kadaluarsa produk. Susu UHT dapat langsung diminum tanpa dimasak lagi.
- Berikan takaran secara bertahap. Berikan susu dalam ukuran yang tidak terlalu banyak sebagai pengenalan kepada bayi Anda. Kami menggunakan ukuran 100 ml. Ingat pastikan lagi bahwa susu yang diberikan masih bagus, cicipi sedikit untuk memastikan susu tersebut masih dalam kondisi baik. PERLU DIINGAT Berikan susu (murni) tanpa gula & tanpa perasa sebagai tahapan awal pemberian (pengenalan) susu (murni) segar.
- Amati reaksinya. Ini merupakan tahapan penting dalam pemberian (pengenalan) susu (murni) segar kepada Bayi Anda. Amati setidaknya setelah diminum ada reaksi seperti menolak susu, sakit perut, diare atau reaksi penolakan lainnya. Jika ada reaksi penolakan, hentikan pemberian susu ada pada Bayi Anda. Sampai kapan observasinya?? dari yang sudah kami lakukan setidaknya sampai Bayi BAB, sehingga kita dapat mengamati apakah terdapat perubahan pada fesesnya atau tidak.
- Pemberian susu (murni) segar dapat diteruskan. Jika memang tidak ada penolakan dari bayi terkait susu (murni) segar yang diberikan, maka kita dapat memberikan secara berkala dan bertahap ditambah dalam jumlah takaran. Dari beberapa referensi yang kami coba baca, takaran maksimal yang diberikan adalah 500 ml/ hari.
Demikian sharing kami mengenai bagaimana mengenalkan susu (murni) segar kepada bayi. Selain diberikan secara langsung dengan diminum, dapat juga dikenalkan dengan dicampurkan pada makanannya. Perlu diingat lagi bahwa sesuai dengan jargon ASI Eksklusif, berikan Asi sebisa mungkin sampai dengan usia 2 tahun.
Salam
– Milimilk –